Jurnal Pembangunan Kota Tangerang https://jurnal.tangerangkota.go.id/new/index.php/JPKT <p style="text-align: justify;">Jurnal Pembangunan Kota Tangerang ( e-ISSN 3025-4698 dan ISSN media cetak 3046-8582 ) diluncurkan pada tahun 2022, Jurnal Pembangunan Kota Tangerang merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Tangerang di koordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Terbit dua kali setahun (Juni dan November), jurnal ini menyajikan kumpulan tulisan ilmiah yang berfokus pada PEMBANGUNAN KOTA TANGERANG maupun pemikiran kritis terhadap berbagai alternatif kebijakan publik di Kota Tangerang, Provinsi Banten maupun Nasional yang berbasis pada evidence. Artikel memuat analisis data dan informasi sebagai dasar penyusunan rekomendasi kebijakan yang diberikan.</p> <p style="text-align: justify;">Redaksi menerima tulisan dari beragam latar belakang profesi yang relevan dengan pelayanan publik, manajemen publik, kebijakan publik, dan pemberdayaan masyarakat seperti analis kebijakan, peneliti, pakar, praktisi, konsultan, dan sebagainya baik dari kalangan Pemerintah, Perguruan Tinggi, NGO, maupun masyarakat umum lainnya yang menjadi pemerhati pembangunan Kota Tangerang, Provinsi Banten dan Nasional.</p> <p> </p> <table class="data" width="100%" bgcolor="#d0dfec"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Journal title</strong></td> <td width="70%"> <strong>Jurnal Pembangunan Kota Tangerang<br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Initials</strong></td> <td width="70%"> <strong>JPKT</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Frequency</strong></td> <td width="70%"> <a href="https://jurnal.amikom.ac.id/index.php/pikma/issue/archive" target="_blank" rel="noopener">2 issues</a><strong> per year</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Prefix DOI</strong></td> <td width="70%"> <strong>10.XXX</strong> <img src="https://i.ibb.co/T4xZdG6/crossref3.png" alt="crossref3" border="0" /> </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Online ISSN</strong></td> <td width="70%"> 3025-4698</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Editor In Chief</strong></td> <td width="70%"><a> Dr. Ir. H. DECKY P. KOESRINDARTONO, MM. M.Sc.,</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="30%"><strong>Publisher &amp; Organizer</strong></td> <td width="70%"><strong> BAPPEDA Kota Tangerang<br /></strong></td> </tr> </tbody> </table> <p><strong>JURNAL JPKT </strong>has been indexed :</p> <table border="0"> <tbody> <tr> <td align="center" width="30%" height="60px"><img src="https://publikasi.polije.ac.id/public/site/images/m_yunus/google1.png" alt="" width="140" height="44" /></td> <td align="center" width="30%"><img src="https://publikasi.polije.ac.id/public/site/images/m_yunus/road1.png" alt="" width="140" height="44" /></td> <td align="center" width="30%"><img src="https://publikasi.polije.ac.id/public/site/images/m_yunus/crossref1.png" alt="" width="140" height="44" /></td> </tr> </tbody> </table> BAPPEDA Kota Tangerang en-US Jurnal Pembangunan Kota Tangerang 3046-8582 Studi Komparasi Pengelolaan Sampah di Kabupaten Banyumas Dengan Kota Tangerang https://jurnal.tangerangkota.go.id/new/index.php/JPKT/article/view/57 <p>Tulisan ini merupakan naskah akademik yang berisikan pemahaman mengenai sistem pengolahan sampah di Kabupaten Banyumas yang terkenal terbaik di Indonesia dan merupakan satu dari 13 kota atau Kabupaten di-ASEAN yang berhasil dalam bidang Smart Green ASEAN. Tujuan dari tulisan ini tentu saja agar menjadi bahan kajian yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas sistem pengolahan sampah di Kota Tangerang. Perbedaan yang mendasar dari sistem pengolahan sampah di Banyumas dan di Tangerang terletak pada peran Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Di Tangerang, TPS yang menjadi tempat penampungan sementara sampah masyarakat/rumah tangga langsung dikirim menggunakan truk sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing. Berbeda dengan hal tersebut, kunci keberhasilan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas terletak pada Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang dalam hal ini sama dengan TPS. Sampah di TPST ini dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk diolah menjadi media budidaya magot, dijual sebagai bahan baku Reused Derived Fuel (RDF) dan residu yang tidak terolah baru akan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA-BLE) atau di bakar menggunakan mesin pirolisis. TPA-BLE juga berbeda dengan TPA biasa seperti Rawa Kucing. TPA Rawa Kucing merupakan tempat terbuka penampungan sampah TPST, sedangkan TPA-BLE merupakan hangar tertutup untuk dapat mengolah kembali residu yang dikirimkan TPST menjadi bahan budidaya magot, RDF dan Paving. Kalaupu masih ada sisa sampah berupa residu, residu tersebut akan dibakar di mesin pirolisis yang ada di TPA-BLE. Metode yang digunakan dalam menulis naskah ini adalah studi literature dengan sumber yang dituliskan dalam daftar pustaka dengan menggunkan sedikit teori mengenai menejemen pengelolaan sampah.</p> <p>Kata Kunci: Zebra Cross, Pejalan Kaki, Efektivitas Zebra Cross</p> <p><em>This paper informs us the system of waste management that running of Banyumas Regency. We know that Banyumas Regency awarded by Indonesia Government as the best region to management waste among regions in Indonesia. Banyumas also awarded as 1 of 13 regions in ASEAN that success in smart green sector. The aims of this paper is to enhance the waste management of Tangerang that factually until now, we seeing not yet reflected as smart green sector. Key of success Banyumas Regency to management of their own waste is on the strategic function of what we call as TSPT. TPST is an area that collected waste from society or in Tangerang, this area is same as TPS, which is mean as an shelter area of waste before deliver to Terminal area of waste called TPA. TPST in Banyumas is not just a shelter area of waste, but also at there, a group of independent society known as KSM produce waste into goods with add value. Some products that success produced we can say like material for harvest magot, material for RDF, which is an alternative fuel to substitute coal, and all this activities not found at TPS in Tangerang. The rest of waste at TPST burned with a burning machine known as pirolisis. So, in this stage, there is no waste again at TPST due to all wastes produced into economic goods. Even though there is still any rest of waste that has to delivered to TPA (in Banyumas called as TPA-BLE), the amount of waste not over than 9 percent. This is the big different waste management in Tangerang, which is at TPA just a terminal area with minimum process to change waste into economic goods. The method that we used to write this paper using literature approach with a little the theory of waste management and references can read in reference part.</em></p> <p><em>Keywords: Waste, Management, TPA-BLE, Banyumas,Tangerang</em></p> Rukmono Budi Utomo Muhammad Imam Muttaqijn Copyright (c) 2023 Jurnal Pembangunan Kota Tangerang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-11-14 2023-11-14 1 2 106 124 Integrasi Tata Ruang Dan Pertanahan Untuk Mengatasi Pencemaran Udara Menuju Pembangunan Berkelanjutan https://jurnal.tangerangkota.go.id/new/index.php/JPKT/article/view/63 <p>Pencemaran udara yang terjadi di wilayah Indonesia saat ini menjadi permasalahan besar karena berdampak terhadap bumi sebagai planet kita tempati sekarang yang akan menghambat tujuan pembangunan berkelanjutan. Variabel yang diteliti terkait dengan tata ruang, pertanahan dan pencemaran udara. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dan data diambil dari studi literatur dan analisis data dijabarkan secara deskriftif. Belum terintegrasinya tata ruang dan pertanahan yang dapat menyebabkan permasalahan pencemaran udara dapat diharmonisasikan dengan pengendalian pemanfaatan ruang yang didalamnya perlu ada kebijakan insentif dan disinsentif. Bentuk dari kebijakan insentif dan disinsentif dikuatkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah mengenai kebijakan Insentif/Disinsentif dengan lampiran Peta dan Daftar Persyaratan atau ketentuan insentif/disinsentif serta Batas waktu masa berlaku Zona Insentif/Disinsentif yang ditetapkan.</p> <p>Kata Kunci: Ruang, Pertanahan, Pencemaran udara</p> <p><em>Air pollution that occurs in Indonesia is currently a big problem because it has an impact on the earth as the planet we live on now which will hinder sustainable development goals. The variables studied are related to spatial planning, land and air pollution. This research uses a literature study method and data is taken from literature studies and data analysis is described descriptively. The lack of integration of spatial and land planning which can cause air pollution problems can be harmonized by controlling the use of space in which there needs to be incentive and disincentive policies. The form of incentive and disincentive policies is strengthened by the Regional Head's Decree regarding Incentive/Disincentive policies with an attached Map and List of Requirements or conditions for incentives/disincentives as well as the specified Incentive/Disincentive Zone validity period.</em></p> <p><em>Keywords: Sptial, Land, Air Pollution</em></p> Maryanti Pramono Copyright (c) 2023 Jurnal Pembangunan Kota Tangerang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-11-14 2023-11-14 1 2 125 144 Korelasi Rencana Aksi Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Kota Tangerang Tahun 2024-2026 https://jurnal.tangerangkota.go.id/new/index.php/JPKT/article/view/54 <p>Rencana aksi adaptasi perubahan iklim telah disusun oleh Tim Kelompok Kerja Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. Tahapan penyusunan rencana aksi adaptasi perubahan iklim yaitu dengan melakukan perhitungan tingkat keterpaparan, tingkat sensitivitas, tingkat kemampuan adaptif, tingkat potensi dampak dan tingkat urgensi wilayah serta penyusunan program adaptasi perubahan iklim. Sedangkan dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Tangerang tahun 2024-2026 disusun berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 70 tahun 2021. Dokumen ini disusun sebagai pengganti RPJMD yang sudah habis masa berlakunya. Hal ini dikarenakan adanya kekosongan kepala daerah akibat pilkada serentak. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode kuantitatif dengan skala linkert. Hasil analisa dari korelasi rencana aksi adaptasi perubahan iklim terhadap dokumen RPD Kota Tangerang tahun 2024-2026 adalah dari 22 program ada pada rencana aksi adaptasi perubahan iklim ada sebanyak 64% yang programnya memiliki kesesuaian yang sangat erat dengan program yang ada di RPD kota Tangerang tahun 2024-2026, 36% memiliki kesesuaian namun tidak terlalu memiliki keterkaitan erat. Sedangkan program yang tidak memiliki kesesuaian sebanyak 0%. Hasil penelitian tersebut menggambarkan bahwa adanya kesinambungan program dari rencana aksi adaptasi perubahan iklim dengan dokumen perencanaan yang sudah disusun.</p> <p>Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat, Kampung Iklim</p> <p><em>The climate change adaptation action plan has been prepared by the Climate Change Mitigation and Adaptation Program Working Group Team. The stages of preparing a climate change adaptation action plan are by calculating the level of exposure, level of sensitivity, level of adaptive capacity, level of potential impact and level of regional urgency as well as preparing a climate change adaptation program. Meanwhile, the Tangerang City Regional Development Plan (RPD) document for 2024-2026 was prepared based on the Instruction of the Minister of Home Affairs number 70 of 2021. This document was prepared as a replacement for the RPJMD which has expired. This is because there is a vacancy in regional heads due to the simultaneous regional elections. The research method used is a quantitative method with a Linkert scale. The results of the analysis of the correlation of the climate change adaptation action plan with the Tangerang City RPD documents for 2024-2026 are that of the 22 programs in the climate change adaptation action plan, 64% of the programs have very close conformity with the programs in the Email: 1 rianihex2724@gmail.com Cite This Article: Mariani, Sri Elda (2023). Korelasi Rencana Aksi Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Kota Tangerang Tahun 2024-2026. Tangerang City RPD in 2020. 2024-2026, 36% are compatible but not too closely related. Meanwhile, programs that do not have conformity are 0%. The results of this research illustrate that there is program continuity from the climate change adaptation action plan with the planning documents that have been prepared.</em></p> <p><em>Keywords: Adaptation, Climate Change, RPD</em></p> Sri Elda Mariani Copyright (c) 2023 Jurnal Pembangunan Kota Tangerang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-11-14 2023-11-14 1 2 145 161 Analisis Pemberdayaan Masyarakat Pada Program Kampung Iklim Di Wilayah Kota Tangerang https://jurnal.tangerangkota.go.id/new/index.php/JPKT/article/view/60 <p>Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan program kerja dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meliputi kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan wilayah setingkat dusun/dukuh, RW (Rukun Warga), atau tingkat desa/kelurahan. Penelitian ini difokuskan pada analisis Proklim di beberapa Kelurahan di Tangerang diantaranya adalah RW 14 Kelurahan Panunggangan Barat, RW 10 Kelurahan Gebang Raya, RW 12 Kelurahan Sukasari, RW 16 Kelurahan Uwung Jaya, RW 05 Kelurahan Gembor dan RW 10 Kelurahan Karangsari yang merupakaan binaan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Tujuan penelitian adalah menganalisis pemberdayaan masyarakat pada program kampung iklim di wilayah Kota Tangerang. Dari keenam wilayah RW 10 Kelurahan Karangsari yang belum optimal dalam pelaksanaan proklim perlu adanya kerjasama lintas sectoral untuk mendukung suksesnya kegiatan ini. Pelaksanaan program kampung iklim ini mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat dan organisasi perangkat daerah serta mitra pembangunan terkait. Perlu pendampingan dari pemerintah setempat secara serius dalam pelaksanaan proklim sehingga pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan secara optimal dan konsisten.</p> <p>Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat, Kampung Iklim</p> <p><em>The Climate Village Program (Proklim) is a work program from the Environmental Service (DLH) covering climate change adaptation and mitigation activities carried out by communities at the hamlet/hamlet level, RW (Rukun Warga), or village/ward level. This research focuses on Proclimate analysis in several sub-districts in Tangerang, including RW 14 Panunggangan Barat Subdistrict, RW 10 Gebang Raya Subdistrict, RW 12 Sukasari Subdistrict, RW 16 Uwung Jaya Subdistrict, RW 05 Gembor Subdistrict and RW 10 Karangsari Subdistrict which is under the guidance of the Department Tangerang City Environment. The aim of the research is to analyze community empowerment in the climate village program in the Tangerang City area. Of the six areas of RW 10, Karangsari Subdistrict, which have not yet been optimal in implementing the pro-clim, there needs to be cross-sectoral cooperation to support the success of this activity. The implementation of this climate village program has received support and participation from the community, regional organizations and related development partners. Serious assistance from the local government is needed in implementing the pro-climate system so that community empowerment can be carried out optimally and consistently.</em></p> <p><em>Keywords: Empowerment, Community, Climate Village</em></p> Shieva Nur Azizah Ahmad Siti Latipah Ika Oktaviani Copyright (c) 2023 Jurnal Pembangunan Kota Tangerang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-11-14 2023-11-14 1 2 161 183 Kebijakan Konsep Smart Environment Di Kota Tangerang https://jurnal.tangerangkota.go.id/new/index.php/JPKT/article/view/66 <p>Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengdentifikasi dan menganalisis kebijakan konsep smart environment di Kota Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Penelitian hukum ini bersifat perspektif. Adapun bahan hukum terdiri atas bahan hukum primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan. Berdasarkan hasil pembahasan diketahui bahwa kebijakan smart city Kota Tangerang ditetapkan dalam, pertama, Peraturan Walikota Nomor 108 Tahun 2018 tentang Masterplan Smart City Kota Tangerang 2017 – 2027. Kedua, Keputusan Walikota Tangerang Nomor 800/ Kep. 476-Kominfo/2021 tentang Dewan Smart City dan ketiga, Keputusan Walikota Tangerang Nomor 800/ Kep. 480-Kominfo/2021 tentang Tim Pelaksana Program Smart City Kota Tangerang. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memberikan saran diantaranya pertama, pembentukan peraturan daerah yang khusus mengatur mengenai smart environment di Kota Tangerang. Kedua, pembentukan lembaga yang khusus mengelola dan menjalankan kebijakan smart environment di Kota Tangerang, dan ketiga optimalisasi pemanfaatan media digital</p> <p>Kata Kunci: Kebijakan, Konsep Smart Environment, Kota Tangerang</p> <p><em>This research aims to identify and analyse the smart environment concept in Tangerang. This research is a normative legal research and perspective law. The legal materials consist of primary and secondary legal source through the library studies. This research also used a statutory approach. Based on the results of the discussion, it is known that the smart city of Tangerang is legalised in the City Counsil Regulation Number 108 of 2018 related to Smart City Masterplan of Tangerang City 2017-2027. Second, Decree of the Mayor of Tangerang Number 800/ Kep. 476-Kominfo/2021 on the Smart City Council and third, Decree of the Mayor of Tangerang Number 800/ Kep. 480-Kominfo/2021 on the Smart City Programme Implementation Team of Tangerang. Based on this, the researcher provides suggestions, including first, the establishment of a regional regulation that specifically regulates the smart environment in Tangerang. Second, the establishment of an institution that specifically manages and implements the smart environment policy in Tangerang, and third, the optimisation of digital media utilisation.</em></p> <p><em>Keywords: Policy, Smart Environment Concept, Tangerang City</em></p> <p><em> </em></p> Ilham Aji Pangestu Rommy Pratama Annisa Fianni Sisma Copyright (c) 2023 Jurnal Pembangunan Kota Tangerang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-11-14 2023-11-14 1 2 184 205 Zebra Cross Efektivitas Zebra Cross Bagi Pejalan Kaki di Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Tangerang https://jurnal.tangerangkota.go.id/new/index.php/JPKT/article/view/51 <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sampai sejauh mana efektivitas penggunaan Zebra Cross dan perilaku pejalan kaki yang menyeberang dari depan kantor BPJS-Tangcity Mall. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan zebra cross yang terdapat di depan kantor BPJS-Tangcity Mall cenderung tidak efektif pada waktu pagi hari, siang, dan sore hari. Sementara pada waktu malam hari penerangan jalan kurang mencukupi untuk keselamatan pejalan kaki. Perilaku pejalan kaki cenderung menunjukkan tidak tertib. Hal ini ditunjukkan oleh perilaku pejalan kaki, seperti; menyeberang sambil membawa kopi panas, menyeberang sambil mengobrol, menyeberang tanpa aba-aba, dan menyeberang dengan egois. Dengan kondisi itu, bagi pihak yang sedang membawa kendaraan menjadi tidak karuan.</p> <p>Kata Kunci: Zebra Cross, Pejalan Kaki, Efektivitas Zebra Cross</p> <p><em>The purpose of this study was to find out to what extent the effectiveness of using the Zebra Cross and the behavior of pedestrians crossing from the front of the BPJS-Tangcity Mall office. Data collected by observation, interviews, and documentation. The results showed that the use of the zebra crossing in front of the BPJS-Tangcity Mall office tends to be ineffective in the morning, afternoon and evening. While at night street lighting is insufficient for pedestrian safety. Pedestrian behavior tends to show disorder. This is shown by the behavior of pedestrians, such as; crossing while carrying hot coffee, crossing while chatting, crossing without warning, and crossing selfishly. With these conditions, for those who are carrying vehicles, it becomes chaotic.</em></p> <p><em>Keywords: Zebra Cross, Pedestrians, Effectiveness of Zebra Cross</em></p> Asep Abdurrohman Asrori Mukhtarom Asrori Copyright (c) 2023 Jurnal Pembangunan Kota Tangerang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-11-14 2023-11-14 1 2 205–225 205–225